Zat antibakteri
merupakan zat yang dapat mengganggu pertumbuhan dan metabolisme suatu bakteri. Suatu antibakteri dapat bertindak sebagai
bakteriostatik atau bakterisida. Bakteriostatik adalah suatu tindakan yang
hanya menghambat pertumbuhan dan multiplikasi bakteri, dan apabila tindakan
dihilangkan bakteri akan tumbuh kembali. Sedangkan bakterisida merupakan
tindakan yang menyebabkan kematian bakteri. Aksi bakterisida berbeda dengan
bakteriostatik hanya dalam sifat irreversibelnya, yaitu organisme yang terbunuh
tidak dapat bereproduksi lebih lama, bahkan setelah tidak berkontak dengan zat
antibakteri.
Gambar Struktur Dasar Sel Bakteri |
Beberapa
hal yang perlu dipertimbangkan dalam memilih zat antimikroba adalah :
- Jenis zat dan mikroorganisme
Zat antimikrobial yang akan digunakan harus sesuai
dengan jenis mikroorganismenya karena memiliki kerentanan yang berbeda-beda.
- Konsentrasi dan intensitas zat antimikroba
Semakin tinggi konsentrasi zat antimikroba yang
digunakan, maka semakin tinggi pula daya kemampuannya dalam mengendalikan
mikroorganisme.
- Jumlah organisme
Semakin banyak mikroorganisme yang dihambat atau
dibunuh, maka semakin lama waktu yang diperlukan untuk mengendalikannya.
- Suhu
Suhu yang optimal dapat menaikkan
efektivitas zat antimikroba.
- Bahan organik
Bahan organik asing dapat menurunkan efektivitas zat
antimikroba dengan cara menginaktifkan bahan tersebut atau melindungi
mikroorganisme. Hal tersebut karena penggabungan zat dan bahan organik asing
membentuk zat antimikroba yang berupa endapan sehingga zat antimikroba tidak
lagi mengikat mikroorganisme. Akumulasi bahan organik terjadi pada permukaan
sel mikroorganisme sehingga menjadi pelindung yang mengganggu kontak antara zat
antimikroba dengan mikroorganisme.
Antimikroba yang ideal juga harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
- Mempunyai kemampuan untuk mematikan atau menghambat pertumbuhan mikroorganisme yang luas (broad spectrum antibiotic).
- Tidak menimbulkan terjadinya resistensi dari mikroorganisme patogen.
- Tidak menimbulkan efek samping (side effect) yang buruk pada tubuh, seperti reaksi alergi, kerusakan syaraf, iritasi lambung, dan sebagainya.
- Tidak mengganggu keseimbangan flora normal tubuh seperti flora usus atau flora kulit
Mekanisme aksi obat antimikroba
tidak sepenuhnya dimengerti. Namun, mekanisme aksi ini dapat dikelompokkan
menjadi 4 kelompok utama :
- Penghambatan terhadap sintesis dinding sel
- Penghambatan terhadap fungsi membran sel
- Penghambatan terhadap sintesis protein (misal, penghambatan translasi dan transkripsi meterial genetik)
- Penghambatan terhadap sintesis asam nukleat
0 comments:
Post a Comment
Blog ini Berisi Sharing & Caring Tentang Ilmu Pengetahuan