Leukemia berada
pada urutan ke-6 sebagai penyebab kanker yang berakibat pada kematian pada
sejumlah laki-laki dan ke-7 pada sejumlah perempuan. Di Amerika beberapa orang
yang menderita leukemia sebagian besar akan meninggal dengan 2% dari penyakit
ini akan menbentuk kanker. Leukemia merupakan kanker darah atau sumsum tulang
dan ditandai dengan sebuah abnormal proliferasi yang tidak terkendali (produksi
dengan perbanyakan) sel darah, biasanya sel darah putih, Leukosit. Pada bagian
darah yang menderita disebut dengan neoplasma haematologi. Priliferasi abnormal
dari sel haematologi menyebabkan infiltrasi progressif. Leukemia seperti kanker
yang lain dihasilkan dari mutasi somatic DNA yang mengaktifkan onkogen atau
menonaktfikan gen penghambat tumor dan mengganggu regulasi sel mati. Mutasi gen
ini terjadi secara spontan atau sebagai suatu hasil dari aparan radiasi atau
bahan karsinogenik dan memungkinkan akan mempengaruhi faktor genetik.
Leukemia
diklasifikasikan degan beberapa kelompok: berdasarkan populasi sel yang
dianggap sebagai leukemia ketika menentukan jumlah sel darah putih yang biasa
dibawa normal (4-11 x 109/L). Klasifikasi penyakit tergantung pada akut atau
kronisnya penderita leukemia. Leukemia akut ditandai dengan bertambah cepatnya
pecahnya sel darah. Penyakit ini ditandai dengan timbulnya benjolan bernanah
dari sel sebagai hasil dari kerusakan sumsum tulang untuk menghasilkan bahan
sel normal darah mengakibatkan anemia. Leukemia akut diklasifikasikan leukemia
lymphoblastic yang banyak diderita anak-anak dan leukemia myoblastik banyak
diderita orang dewasa dibandingkan anak-anak.
SEL LEUKIMIA |
Leukemia kronis
dibedakan pembentukan yang berlebihan yang cukup matang, tetapi membutuhkan
berbulan-bulan atau bertahun-tahun dalam penyelesaiannya. Sel yang diproduksi
lebih cepat dibandingkan dengan sel normal. Leukemia kronis kebanyakan terjadi
pada orang tua. Leukemia akut dapat segera diobati; bentuk kronis terkadang
dipantau untuk beberapa waktu sebelum pengobatan untuk memastikan terapi yang
keefeektifannya maksiumum. Leukemia kronis diklasifikasikan dalam dua bentuk:
Chronic Lymphocytic Leukemia (CLL) dan Chronic Myelogenous Leukemia (CML).
CLL merupakan
bentuk yang paling umum yang diderita orang dewasa, kebanyakan karena sel-B
klonal proliferasi abnormal sementara beberapa karena sel-T. CLL yang umum
diderita warga Caucasia; rata-rata dibawah 30 tahun. Peerbandingan antara
laki-laki dan perempuan adalah 2:1. Pengaruh ini akan meningkat dengan cepat
dengan bertambahnya umur.
C-reaktif potein
(CRP) merupakan plasma protein, suatu fase protein akut diproduksi oleh hati
dan adiposit. CPR merupakan kelompok pentraxin dari protein. CPR tidah
berhungan dengan C-peptida atu C protein.
CPR asli
ditemukan oleh Tillett dan Francis pada 1930 sebagai suatu substansi dalam
serum dari pasien dengan radang akut yang direaksikan dengan C polisakarida
dari Streptococcus pneumococcus.
CRP kegunaan
utamanya sebagai penanda suatu radang. Kekurangan dari tingginya CRP terlihat
dalam kerusakan hati., selama kondisi berkembang seperti sistemik lupus erythematosus. Meningkatnya
konsentrasi merupakan berhubungan dengan mikroba, penyakit autoimun dan alergi
obat (khususnya antibiotik). Kisaran normal untuk tes darah kurang dari 5-6
mg/L. Konsentrasi CRP tengah dari normal adalah 0,8 mg/L, dengan 90% dengan
jelas terlihat kesehatan seoang individu memiliki nilai kurang dari 3 mg/L dan
99% kurang dari 12 mg/L.
Penanda tumor
biasanya protein yang dihubungkan dengan penyakit yang berbahaya dan
kemungkinan secara klinis dapat digunakan pada pasien kanker. Suatu penanda
tumor dapat dideteksi dalam suatu tumor, dalam sirkulasi sel tumor dalam drah
peripheral, dalam sumsum tulang, atau cairan tubuh lainnya (urine). Suatu
penanda tumor dapat diguakan untuk menentukan adanya suatu bagian penyakit,
yang dalam kasus ini dapat digunakan untuk mendiagnosis, tingkatan, atau batas
populasi. Penanda juga digunakan untuk mendeteksi adanya penyakit metastatic, untuk mengetahui tanggapan
atau hasil dari suatu pengobatan atau untuk mendeteksi kambuhnya penyakit.
Akhir-akhir ini penanda dapat digunakan sebagai target untuk bantuan terapi
dalam percobaan klinis.
Penanda tumor
yang utama digunakan untuk mendiagnosa penyakit berbahaya yang spesifik. Metode
yang umumnya melibatkan immunohistokimia dan sitogenetik, termasuk fluorescent in situ hybridization (FISH)
damn kebalikan transkriptase dan reaksi rantai polimerasi. Penanda digunakan
dalam populasi berdasarkan batasan untuk diagnosa yang lebih awal seperti batas
untuk diagnosis kanker colorectal lebih awal dalam kotoran.
Serum feritin,
salah satu fase reaktan akut merupakan suatu protein seluler yang berperan
dalam penyerapan dan penyimpanan besi. Peningkatan level serum feritin
dilaporkan dalam pasien kanker dalam tidak adanya kelebihan besi. Tingkat
feritin ditingkatkan dalam kanker payudara lanjut, ovarium, paru-paru, dan
usus. Kadar peningkatan juga dilaporkan dalam myelocytic leukemia dan
tetrablastoma.
Coba brobat dengan Dr yusuf
ReplyDeleteSekedar info dari saya yang di alami Teman saya yang kena leukemia dan saya saran kan untuk br ikhtiar dengan beliau. Dan sekarang teman saya sudah sembuh... Teman saya tidak kemotrapi ataupun radiasi dia hanya br usaha menjaga pola makan agar sel kanker nya br kurang dan sel baik dalam darah nya bisa br tambah... Di bantu lagi dengan obat racikan beliau yang hanya dapat di tebus dengan beliau karna obat racikan beliau tidak di jual bebas. Jadi sekarang teman saya juga sudah sembuh dan sudah bisa masuk Kantor lagi... Jadi buat saudara yang ada masalah dengan kanker coba brobat dengan beliau insyah Allah bisa sembuh seperti teman saya.
Ini nomor beliau bila saudara Ingin brobat dengan beliau 0853-6167-52-32