Karakteristik kitosan adalah tidak dapat
larut dalam air dan larutan basa kuat, sedikit larut dalam HCl, HNO3, dan 0,5%
H3PO4 sedangkan dalam H2SO4 tidak larut. Kitosan juga tidak larut dalam
beberapa pelarut organik seperti alkohol, aseton, dimetil formamida dan
dimetilsulfoksida, tetapi kitosan larut sempurna dalam asam format
berkonsentrasi (0,2 -100) % dalam air. Kitosan tidak beracun dan mudah
terbiodegradasi. Berat molekul kitosan adalah sekitar 1,2 x 105, bergantung
pada degradasi yang terjadi selama proses deasetilasi.
Sifat-sifat kitosan dihubungkan dengan
adanya gugus-gugus amino dan hidroksil yang terikat, derajat deasetilasinya,
distribusi gugus asetil, panjang rantai, dan distribusi massa molekulnya.
Adanya gugus tersebut menyebabkan kitosan mempunyai reaktifitas kimia yang
tinggi dan penyumbang sifat polielektrolit kation, sehingga dapat berperan
sebagai amino pengganti (ammino exchanger). Gugus aktif –NH2 dari kitosan dapat
terprotonasi menjadi NH3+ dan dalam kondisi terprotonasi tersebut dapat
membentuk khelat dengan ion-ion logam berat.
Kitosan sangat mungkin berasal dari limbah perikanan, seperti
kulit udang dan cangkang kepiting. Sumber bahan baku kitosan yang lain di
antaranya adalah kalajengking, jamur, cumi, gurita, serangga, laba laba, dan
ulat sutera dengan kandungan kitin antara 5%-45%. Alasan penggunaan limbah
udang sebagai bahan baku kitosan karena Indonesia merupakan salah satu
penghasil udang terbesar di dunia sehingga limbah yang dihasilkan juga
melimpah. Limbah kulit udang sampai saat ini belum dimanfaatkan secara optimal
dan masih menjadi bahan pencemar lingkungan. Dengan demikian pemanfaatan limbah
udang yang sangat berlimpah untuk dijadikan kitosan dapat meningkatkan nilai
ekonomi dari limbah tersebut. Selain itu, proses pembuatan kitosan dari limbah
udang tidak sulit. Kitosan dibuat melalui pengisolasian kitin dari kulit udang.
Proses tersebut dilakukan dalam tiga tahap, yaitu demineralisasi, deproteinasi,
dan delipidasi.
Tahap pertama adalah tahap
demineralisasi. Tahap ini bertujuan untuk menghilangkan mineral-mineral yang
terdapat pada kulit udang. Apabila tidak dilakukan penghilangan mineral pada
kulit udang maka kitosan yang dihasilkan tidak akan mampu mengikat logam. Pada
tahap ini, kulit udang yang telah dibuat menjadi tepung ditambah HCl dengan
konsentrasi 5 %. Penambahan HCL dilakukan
pada suhu 60-70 0C. Pemanasan ini berlangsung sampai gas CO2
yang terbentuk habis sempurna (tidak bergelembung lagi), selanjutnya dilakukan
pencucian dengan air untuk menetralkan pH. Hasil pada proses demineralisasi ini
adalah tepung kulit udang dengan kandungan kitin yang masih belum murni karena
masih tercampur dengan protein dan lemak.
Kemudian
tahap selanjutnya yaitu proses deproteinasi dan delipidasi. Proses ini
bertujuan untuk menghilangkan protein dan lemak pada hasil tahap
demineralisasi. Pada proses ini, tepung kulit udang hasil dari proses
demineralisasi dicampur dengan NaOH 5% kemudian dipanaskan pada 60-700 C
sambil diaduk selama 1 jam, kemudian disaring kembali. Produk yang diperoleh
disebut kitin. Dari 1 kg kulit udang dapat diperoleh sebanyak 200-250 gram
kitin. Selanjutnya
kitin diubah menjadi kitosan dengan reaksi ditampilkan pada Gambar berikut,
Gambar Mekanisme reaksi kitin
menjadi kitosan
(Anonymous,http://www.igb.fraunhofer.de/WWW/GF/Biokatalyse/bilder/Chitosan1.gif)
Pengolahan
kitin tersebut dilakukan dengan menambahkan NaOH pada kitin dalam tangki
berkondensor pada suhu 116-1200C, kemudian disaring dan dicuci
dengan air sampai pH mencapai 8-10, lalu dikeringkan dalam oven dengan
temperatur 50-55 0 C selama satu hari. Sehingga melalui
proses-proses tersebut didapatkan hasil berupa kitosan. Selama ini
Indonesia telah memproduksi sebanyak 1700 ton kulit udang menjadi kitin dan
kemudian diproses menjadi kitosan. Kitosan yang telah diproduksi ini diedarkan
dalam bentuk suplemen kesehatan yang berupa kapsul dan tablet.
Apabila Anda mempunyai kesulitan dalam pemakaian / penggunaan chemical , atau yang berhubungan dengan chemical,oli industri, jangan sungkan untuk menghubungi, kami akan memberikan konsultasi kepada Anda mengenai masalah yang berhubungan dengan chemical.
ReplyDeleteSalam,
(Tommy.k)
WA:081310849918
Email: Tommy.transcal@gmail.com
Management
OUR SERVICE
Boiler Chemical Cleaning
Cooling tower Chemical Cleaning
Chiller Chemical Cleaning
AHU, Condensor Chemical Cleaning
Chemical Maintenance
Waste Water Treatment Plant Industrial & Domestic (WTP/WWTP/STP)
Degreaser & Floor Cleaner Plant
Oli industri
Rust remover
Coal & feul oil additive
Cleaning Chemical
Lubricant
Other Chemical
RO Chemical