Potensiometeri merupakan aplikasi
langsung dari persamaan Nernst dengan cara pengukuran potensial dua elektroda
tidak terpolarisasi pada kondisi arus nol.
Bila sepotomg logam M dicelupkan ke
dalam suatu larutan yang mengandung ion logam itu Mn+, maka
terjadilah suatu potensial elektroda, yang nilainya diberikan oleh persamaan
Nernst sebagai
E=EӨ + (RT/nF) ln aMn+
Dengan EӨ suatu potensial
electrode standar yang constant dari logam itu. E dapat diukur dengan
menggabungkan elektroda itu dengan suatu elektroda rujukan ( biasanya dalah
elektroda kalomel jenuh ), dan mengukur e.m.f. dari dari sel yang terbentuk.
Jadi dengan mengetahui Er elektroda rujukan dapatlah nilai potensial
elektroda E dihitung, dan jika potensial elektrode standar EӨ dari
logam itu diketahui, dapatlah aktivitas ion logam aMn+ dalam lerutan
itu dihitung. Untuk larutan encer aktivitas ion yang diukur itu akan dapat
dikatakan sama dengan konsentrasi ion, dan untuk larutan yang lebih pekat, yang
koefisien aktivitasnya diketahui, dapatlah aktivitas ion terukur itu diubah
menjadi konsentrasi padanannya.
Persamaan Nernst memberikan hubungan
anatara potensial relatif suatu elektroda dan konsentrasi spesies ioniknya yang
sesuai dalam larutan. Dengan pengukuran potensial reversible suatu elektroda,
maka perhitungan aktivitas atau konsentrasi suatu komponen dapat dilakukan.
Banyak analisis makanan yang relatif tidak mengenal
teknik elektroanalitik dan instrumentasi dan metode potensiometri juga tidak
dikenal dalam analisis makanan. Namun prinsip dasar untuk elektroda ion
selektif adalah potensiometri. Jantung utama dari teknik elektroanalitik
lainnya adalah elektroda. Ketika elektroda ditempatkan dalam larutan, itu
brtujuan untuk mengirim ion-ion tersebut menuju larutan (tekanan larutan
elektrolittik), dan ion-ion dalam larutan bereaksi dengan elektroda. Dua factor
ini, tekanan elektroda dan aktivitas dari ion-ion dalam larutan bereaksi dengan
potensial elektroda.
Aplikasi dari potensiometri termasuk penggunaannya dalam
sel elektrokimia yang mengandung elektroda pembanding dari potensial yang
konstan dan sebagai elektroda indikator yang merespon komposisi sampel. Gaya
gerak listrik dari sel ini menunjukkan adanya perbedaan potensial dari dua
elektroda (setengah sel).
Sel Potensiometri (Sumber : sribd.com/doc/98275984/potensiometri) |
Pada metode analisis potensiometri
umumnya menggunakan elektroda selektif ion. Elektroda selektif ion (ESI) adalah
suatu setengan sel elektrokomia yang menggunakan membran sebagai sensor kimia
lingkungan ionik dan mengukur aktivitas (konsentrasi) ion-ion, yang
potensialnya berubah-ubah secara reversible terhadap perubahan aktivitas ion
dalam larutan yang dapat menembus antarmuka membran-membran yang diukurnya.
Membran yang digunakan dalam sel
elektrokimia dan potensiometeri merupakan aplikasi langsung dari persamaan
Nernst dengan cara pengukuran potensial dua elektroda tidak terpolarisasi pada
kondisi arus nol. Membran yang digunakan dalam sel
elektrokimia dan berfungsi sebagai sensor ion tertentu disebut membran selektif
ion. Elektroda bermembran ini memiliki jenis yang cukup beragam diantarnya :
1. Elekroda Bermembran Kaca
Elektroda kaca yang umum digunakan untuk mengukur pH merupakan contoh
suatu sensor potensiometri. Membran dalam elektroda pH adalah kaca natrium
silikat yang dibuat dari campuran Al2O3, Na2O,
dan SiO2 yang dibentuk membran secara peniupan.
2. Elektroda Bermembran Padat
Membran padat berbahan aktif garam anorganik yang sukar larut seperti
LaF3, Ag2S dan CuS yang digunakan dapat saja bersifat
homogen dan dapat pula bersifat heterogen.
3. Elektroda Bermembran Cair
Membran cair umumnya mempunyai tahanan listrik cukup tinggi (dalam orde
1 MΩ), tetapi harus dapat menghantarkan listrik agar berfungsi sebagai sensor
ion (menurut hukum Ohm) yang ditimbulkan oleh pergerakan karier bermuatan di
dalam kanal-kanal cairan dalam membran.
4. Elektrode Bermembran Probe Gas
Elektroda ini dibuat dengan menggunakan sensor membran kaca, terutama
untuk pH, untuk menentukan konsentrasi gas yang terlarut dalam larutan air.
Prinsipnya adalah menempatkan suatu membran yang bersifat permeable
terhadap gas pada bagian ujung sebuah tabung.
5. Elektroda Bermembran enzim
Teramobilisasi Pada Gel
Elektroda jenis ini merupakan contoh pertama biosensor, karena
melibatkan proses biokimia yang melibatkan reaksi katalisis oleh enzim dengan
analit menghasilkan produk yang dapat disensor secara sensor kimia
potensiometri, misal adalah sensor urea.
0 comments:
Post a Comment
Blog ini Berisi Sharing & Caring Tentang Ilmu Pengetahuan