Komposit
merupakan kombinasi dua material atau lebih yang berbeda bentuk dan
komposisi kimianya serta saling tak larut. Secara umum, penggolongan komposit
dapat dibedakan berdasar pada matriks (plastik, logam, atau keramik), fungsi
(elektrikal dan struktur pembentukan), dan bentuk geometri pendukungnya
(komposit serat dan komposit partikulat).
Komposit serat adalah komposit yang terdiri dari
fiber didalam matriks. Secara alami serat yang panjang mempunyai kekuatan yang
lebih dibanding serat yang berbentuk curah (bulk). Serat panjang
mempunyai struktur yang lebih sempurna karena struktur kristal tersusun
sepanjang sumbu serat dan cacat internal pada serat lebih sedikit dari pada
material dalam bentuk curah. Bahan pangikat atau penyatu serat dalam material
komposit disebut matriks. Matriks secara ideal seharusnya berfungsi sebagai
penyelubung serat dari kerusakan antar serat berupa abrasi, pelin-dung terhadap
lingkungan (serangan zat kimia, kelembaban), pendukung dan menginfiltrasi
serat, transfer beban antar serat, dan perekat serta tetap stabil secara fisika
dan kimia setelah proses manufaktur. Matriks dapat berbentuk polimer, logam,
karbon, maupun keramik.
Struktur Komposit |
Bahan
komposit sebenarnya banyak sekali terdapat di alam karena bahan komposit
terdiri dari bahan organik maupun bahan anorganik, misalnya bambou, kayu, serat
enceng gondok, tebu, dan sebagainya. Secara tidak sadar sebenarnya kita telah
mengenal berbagai jenis komposit. Seorang petani memperkuat tanah liat dengan
jerami, pengrajin besi membuat pedang secara berlapis, dan beton bertulang
merupakan beberapa jenis komposit yang sudah lama kita kenal.
Penguat berfungsi sebagai penguat
dalam bahan komposit. Bentuk penguat dapat bermacam-macam baik butiran, serat
halus, serat diskontinu, serat kontinu, dan lempengan. Jenis penguat yang
sering digunakan adalah bentuk serat karena bentuk ini lebih mudah dibentuk
dibandingkan lempengan serta kemampuan meneruskan beban lebih besar
dibandingkan bentuk buiran. Jenis serat yang umum digunakan sebagai penguat
adalah serat karbon, serat gelas, dan aramid.
Saat ini halangan terbesar untuk mendapatkan serat
karbon murah adalah energy cost saat
proses manufacturing dan waktu
minimum yang dibutuhkan untuk mencetak serat karbon yang bisa berjam-jam.
Kontras dengan lembaran logam yang hanya dalam hitungan detik bisa dicetak.
Namun jika dihitung energy yang diperlukan untuk melebur, mencetak dan
menggilas (rolling) lembaran logam,
serat karbon masih lebih unggul dalam hal konsumsi energy.
Berdasarkan bentuk akhir serat
sebagai penguat maka dikenal beberapa jenis serat, yaitu :
a. Roving,
bentuk akhir serat ini diperoleh bila panjang serat tidak terbatas dan biasanya
berbentuk gulungan. Serat roving merupakan bentuk yang diperoleh dari gabungan
serat tanpa dianyam.
b. Mat,
bentuk mat merupakan benang-benang serat yang memiliki panjang 4 hingga 5 cn
yang direkatkan satu dan lainnya dalam aturan letak yang tidak menentu. Hasil
akhir dari gabungan serat ini merupakan lapisan menyerupai tikar.
c. Woven
rowing, merupakan benang-benang serat roving dengan panjang tak terbatas
kemudian dianyam dengan aturan tertentu sehingga berbentuk tikar.
PT Purione Megatama mengembangkan usahanya sebagai perusahaan yang memberikan solusi komprehensif pada bidang pengolahan air bersih dan air minum
ReplyDelete