Bioetanol adalah etanol (ethyl alcohol / C2H5OH) dan
merupakan bahan bakar yang berasal dari baku hayati yang mempunyai
karakteristik bentuk cair, berbau menyengat, larut dalam bensin, mempunyai
angka oktan tinggi (117) yang diproduksi dari bahan nabati. Bioetanol (C2H5OH)
merupakan cairan biokimia dari proses fermentasi gula dari sumber karbohidrat
menggunakan bantuan mikroorganisme. Bioetanol memiliki sifat menyerupai minyak
premium. Istilah bioetanol identik dengan bahan bakar murni. BEX º gasohol
berkadar bioetanol X %-volume.
Bahan bakar
dari minyak bumi adalah sumber utama polusi, sedangkan etanol dari pertanian (bioethanol) adalah bahan terbaharui (renewable) dan ramah lingkungan.
Mencampurkan etanol dan biodiesel pada bahan bakar minyak menyebabkan
bertambahnya suplai oksigen ekstra yang akan menurunkan kadar monoksida. Hal
ini berimplikasi pada menurunnya kadar monoksida yang dapat menyebabkan polusi
udara sehingga lebih ramah lingkungan. Motif utama menggunakan bahan bakar dari
tumbuh-tumbuhan ini tidak lain untuk memperbaiki kualitas udara dan mengurangi
impor BBM, khususnya untuk Indonesia yang memberikan subsidi BBM kepada para
petani miskin melalui penciptaan lapangan kerja yang luas dan sustainable di perkebunan tanaman
energi.
Bioetanol
bersumber dari karbohidrat yang potensial sebagai bahan baku seperti jagung,
ubi kayu, ubi jalar, sagu, dan tebu. Setelah melalui proses fermentasi,
dihasilkanlah etanol. Menurut penelitian BPPT (2006), Indonesia merupakan negara
yang kaya akan bahan baku bioetanol umumnya adalah bahan berpati : biji sorgum
(jagung cantle), hanjeli, sagu, ubi jalar, singkong/gaplek, ganyong, garut an
umbi dahlia ; bahan bergula, misalnya nira dan tetes tebu, nira nipah, nira
sorgum manis, sari buah mete, nira siwalan, nira aren ; bahan berselulosa (lignoselulosa), misalnya kayu, jerami,
atang pisang, bagas, dan lain-lain. Tanaman jagung merupakan unggulan untuk
bahan utama bioetanol karena selain dari segi ekonomis tergolong murah, jumlah
hasil bioetanol yang dihasilkan jagung ternyata lebih besar di antara tanaman
lain seperti ubi kayu, ubi jalar, sagu, dan tebu. Jagung seberat 1 ton dapat menghasilkan 400 liter
bioetanol sementara ubi kayu, ubi jalar, sagu, dan tebu untuk berat yang sama
menghasilkan masing-masing 166,6 liter, 125 liter, 90 liter dan 250 liter
bioetanol. Dari jagung dapat dibuat etanol 99,5% atau fuel grade ethanol yang bisa digunakan untuk campuran gasohol.
Etanol memiliki
satu molekul OH dalam susunan molekulnya. Oksigen yang terdapat di dalam
molekul etanol tersebut membantu penyempurnaan pembakaran antara campuran udara
dengan bahan bakar di dalam silinder. Rentang keterbakaran (flammability) etanol yang
lebar, yakni 4.3 - 19 vol dibandingkan dengan gasolin yang memiliki rentang
keterbakaran 1.4 - 7.6 vol menyebabkan pembakaran campuran udara dengan bahan
bakar etanol menjadi lebih baik. Hal ini dipercaya sebagai faktor penyebab
relatif rendahnya emisi CO dibandingkan dengan pembakaran udara dengan gasolin.
Etanol juga memiliki panas penguapan (heat
of vaporization) yang tinggi yakni 842 kJ/kg. Tingginya panas
penguapan ini menyebabkan energi yang dipergunakan untuk menguapkan etanol
lebih besar dibandingkan gasolin. Konsekuensi lanjut dari hal tersebut adalah
temperatur puncak di dalam silinder akan lebih rendah pada pembakaran etanol
dibandingkan dengan gasolin.
Pencampuran bioetanol absolut sebanyak 10 % dengan bensin
(90%), sering disebut Gasohol E-10. Gasohol singkatan dari gasoline (bensin)
plus alkohol (bioetanol). Etanol absolut memiliki angka oktan (ON) 117,
sedangkan Premium hanya 87-88. Gasohol E-10 secara proporsional memiliki ON 92
atau setara Pertamax. Pada komposisi ini bioetanol dikenal sebagai octan
enhancer (aditif) yang paling ramah lingkungan dan di negara-negara maju telah
menggeser penggunaan Tetra Ethyl Lead
(TEL) maupun Methyl Tertiary Buthyl Ether
(MTBE).
Dampak positif-negatif terhadap lingkungan produksi
bioetanol dari tanaman dan penggunaannya pada mesin mobil akan menciptakan
keseimbangan siklus karbondioksida, yang berarti akan mengurangi laju pemanasan
global. Pembakaran bensin yang lebih sempurna ketika dicampur bioetanol 10 %
saja akan memperbaiki kualitas udara di kota-kota padat lalu lintas.
Parameter
|
Premium
|
Gasohol E-10
|
Pertamax
|
CO (gr/Km)
|
5
|
3.1
|
5.77
|
THC (gr/Km)
|
0.38
|
0.33
|
0.4
|
NOX (gr/Km)
|
1.28
|
2.047
|
2
|
Hasil Uji Emisi Kendaraan Bermotor
Rendahnya emisi
NO, dimana dalam kondisi atmosfer akan membentuk NO2 yang bersifat
racun, dipercaya sebagai akibat relatif rendahnya temperatur puncak pembakaran
etanol di dalam silinder. Pada rasio kompresi 7, penurunan emisi NOx tersebut
bisa mencapai 33 dibandingkan terhadap emisi NOx yang dihasilkan pembakaran
gasolin pada rasio kompresi yang sama. Dari susunan molekulnya, etanol memiliki
rantai karbon yang lebih pendek dibandingkan gasolin (rumus molekul etanol
adalah C2H5OH, sedangkan gasolin memiliki rantai C6-C12)
dengan perbandingan antara atom H dan C adalah 2:1. Pendeknya rantai atom
karbon pada etanol menyebabkan emisi UHC pada pembakaran etanol relatif lebih
rendah dibandingkan dengan gasolin, yakni berselisih hingga 130 ppm.
Berdasarkan
paparan di atas terlihat bahwa penggunaan etanol positif menyebabkan kenaikan
efisiensi mesin dan turunnya emisi CO, NOx, dan UHC dibandingkan dengan
penggunaan gasolin. Namun perlu dicatat bahwa emisi aldehyde lebih tinggi pada penggunaan etanol meski bahaya emisi aldehyde terhadap lingkungan lebih
rendah daripada berbagai emisi gasolin. Selain itu pada prinsipnya emisi CO2
yang dihasilkan pada pembakaran etanol juga akan dipergunakan oleh tumbuhan
penghasil etanol tersebut. Sehingga berbeda dengan bahan bakar fosil,
pembakaran etanol tidak menciptakan sejumlah CO2 baru ke lingkungan.
Bensin yang dijual Pertamina masih mengandung timbal (TEL) sebesar 0.3 g/L
serta sulfur 0.2 wt, sehingga penggunaan etanol lebih baik dibandingkan bensin karena TEL adalah salah satu zat
aditif yang digunakan untuk meningkatkan angka oktan bensin dan zat ini telah
dilarang di berbagai negara di dunia karena sifat racunnya.
0 comments:
Post a Comment
Blog ini Berisi Sharing & Caring Tentang Ilmu Pengetahuan